Rabu, 26 Januari 2011

Tekan Harga Beras dengan Operasi Pasar

Operasi Pasar (OP) dan pendistribusian beras miskin (raskin) merupakan upaya dalam meredam harga beras di Sumbar. Setelah beberapa pekan terjadi kelangkaan disertai melonjaknya harga beras, sudah delapan kabupaten/kota yang mendistribusikan raskin yakni Kota Padang, Pariaman, Pesisir Selatan, Payakumbuh, Bukittinggi, Solok Selatan, Kabupaten Solok, Kota Solok dan Sawahlunto.

Asisten II Setdaprov Sumbar, Syafrial menggungkapkan pendistribusian beras miskin (Raskin) ditujukan agar meredam harga beras. Kenaikan harga beras mulai dari 1 hingga 12 persen tersebut diharapkan bisa distabilkan melalui pendistribusia raskin di kab/kota.

“Saat ini suda 8 kab/kota yang distribusikan raskin. Kota Padang mendistribusikan sebanyak 445 ton beras, Payakumbuh 55 ton, Padangpanjang 1,3 ton, Padang Pariaman 217 ton beras, Agam 280 ton, Limapuluh Kota 267 ton, Bukittinggi 47 ton dan Tanah Datar 254 ton,”ungkapnya.

Pagu alokasi beras untuk keluarga miskin (Raskin) Sumbar tahun 2011, jelas Syafrial mengalami peningkatan dibandingkan 2010 lalu. Jika sebelumnya pagu raskin hanya sekitar 43 juta ton diperuntukkan bagi 257 rumah tangga sasaran (RTS). Tahun 2011 bertambah menjadi 46,3 juta ton raskin atau meningkat sekitar 3 juta ton dengan jumlah RTS yang sama. Penambahan pagu raskin ini bukan karena terjadi penambahan RTS, tapi karena volume beras yang dijatahkan bertambah menjadi 15 kilo untuk 12 bulan padahal tahun 2010 lalu, volume beras hanya 13 kilo.

”Masing-masing RTS akan mendapat alokasi penyaluran Raskin sebanyak 15 kilogram untuk satu kali alokasi Raskin per bulannya. Sedangkan harga tebus Raskin di tingkat titik distribusi tidak berubah atau sama seperti tahun 2010 yakni Rp1.600 per kilogram,”ungkap Syafrial.

Pendistribusian raskin diberikan pada 3 wilayah kerja, yakni divre Padang, Bukittinggo dan Solok. Untuk divre Padang yang terdiri dari Kota Padang, Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai dialokasikan mendapatkan pagu Rp 17,9 juta ton untuk 99.626 RTS.

Sedangkan untuk wilayah kerja sub divre Bukittinggi meliputi Pasaman, Pasaman barat, Agam, Limapuluhkota, Bukittinggi, Payakumbuh dan Padang Panjang diserahkan pagu 16,2 juta ton raskin untuk 90.204 RTS. Divre Solok juga dijatahkan 12,1 juta ton untuk 67.608 RTS yang meliputi Kab.Sawahlunto/Sijunjung, Dharmasraya, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, Kota Sawahlunto dan Solok.

"Penyaluran Raskin tetap dilakukan satu bulan penuh mulai Januari hingga Desember 2011, setiap RTS sebesar 15 kilogram," Jelas pria berkacamata itu.

Kabid Pelayanan Publik Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sumbar, Heru Hariyanto mengungkapkan penyaluran raskin di Sumbar dilakukan melalui tiga gudang Sub-divre Dolog yakni di wilayah Padang, Bukittinggi dan Solok. Sementara itu, untuk melakukan pengawasan dan kontrol pendistribusian raskin, telah dilakukan Rakor Kementerian Kesra di wilayah bersama Tim Koordinasi Raskin yang intinya meminta Perum Bulog meningkatkan dan melakukan pengecekan kualitas dan kuantitas beras Raskin.

”Salah satunya melakukan pengecekan kualitas baik isi maupun standar beras yang dikonsumsi. Di lain pihak Rakor itu juga mengimbau agar kabupaten/kota untuk menyediakan dana talangan untuk membantu biaya distribusi Raskin dari titik distribusi di tingkat Desa ke tingkat RT/RW,”ungkapnya.

Beras Raskin, jelas Heru merupakan beras kualitas medium yang dikekola oleh Bulog dengan spesifikasi kadar air maksimal 14 persen, butiran patah 20 persen, kadar menir maksimal dua persen dan derajat sosoh 95 persen. Beras yang ditujukan untuk memberikan bantuan bidang pangan kepada rumah tangga miskin itu guna memenuhi kebutuhan gizi dan mengurangi beban pengeluaran keluarga melalui penjualan beras.

“Karena itu, segeralah kabupaten/kota Sumbar menebus raskin tahun 2011 ini,”jelasnya.

Selain pendistribusian raskin, juga terus dilakukan OP lewat kios-kios, pasar-pasar dan pemukiman. Kab/kota telah menetapkan HET untuk OP memang setelah mengkalkulasi harga dasar beras yang dipatok bulog ditambah biaya distribusi dan margin. Sehingga untuk masing-masing kab/kota nantinya akan didapat HET yang berbeda karena jarak pendistribusian.

Masing-masing toko dan pemukiman dipasok sebanyak 500 kg beras. Namun jika stok itu belum bisa memenuhi kebutuhan, maka Bulog akan menambah menjadi 1 ton untuk beras medium. Untuk harga beras medium masih stabil setelah dilakukan OP di Padang, tapi untuk beras kualitas I, II dan III seperti Beras Sokan, IR 42 dan Solok memang masih terus meningkat karena tidak termasuk beras yang disubsidi. Dua minggu melakukan OP, Bulog sudah mendistribusikan sebanyak 98,5 ton beras.  (m)



Tidak ada komentar: