Rabu, 12 Januari 2011

Pagu Raskin 2011 Meningkat


Padang,Padek—Kabar gembira bagi rumah tangga miskin di Sumbar. Pagu alokasi beras untuk keluarga miskin (Raskin) Sumbar tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan 2010 lalu. Jika sebelumnya pagu raskin hanya sekitar 43 juta ton diperuntukkan bagi 257 rumah tangga sasaran (RTS). Tahun 2011 bertambah menjadi 46,3 juta ton raskin atau meningkat sekitar 3 juta ton dengan jumlah RTS yang sama.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setprov Sumbar, Syafrial mengungkapkan penambahan pagu raskin ini bukan karena terjadi penambahan RTS, tapi karena volume beras yang dijatahkan bertambah menjadi 15 kilo untuk 12 bulan padahal tahun 2010 lalu, volume beras hanya 13 kilo.

”Masing-masing RTS akan mendapat alokasi penyaluran Raskin sebanyak 15 kilogram untuk satu kali alokasi Raskin per bulannya. Sedangkan harga tebus Raskin di tingkat titik distribusi tidak berubah atau sama seperti tahun 2010 yakni Rp1.600 per kilogram,”ungkap Syafrial ditemui di ruangannya, Selasa (11/1).

Pendistribusian raskin, jelas Syafrial diberikan pada 3 wilayah kerja, yakni divre Padang, Bukittinggo dan Solok. Untuk divre Padang yang terdiri dari Kota Padang, Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai dialokasikan mendapatkan pagu Rp 17,9 juta ton untuk 99.626 RTS.

Sedangkan untuk wilayah kerja sub divre Bukittinggi meliputi Pasaman, Pasaman barat, Agam, Limapuluhkota, Bukittinggi, Payakumbuh dan Padang Panjang diserahkan pagu 16,2 juta ton raskin untuk 90.204 RTS. Divre Solok juga dijatahkan 12,1 juta ton untuk 67.608 RTS yang meliputi Kab.Sawahlunto/Sijunjung, Dharmasraya, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, Kota Sawahlunto dan Solok.

"Penyaluran Raskin tetap dilakukan satu bulan penuh mulai Januari hingga Desember 2011, setiap RTS sebesar 15 kilogram," Jelas pria berkacamata itu.

Kabid Pelayanan Publik Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sumbar, Heru Hariyanto mengungkapkan penyaluran raskin di Sumbar dilakukan melalui tiga gudang Sub-divre Dolog yakni di wilayah Padang, Bukittinggi dan Solok. Sementara itu, untuk melakukan pengawasan dan kontrol pendistribusian raskin, telah dilakukan Rakor Kementerian Kesra di wilayah bersama Tim Koordinasi Raskin yang intinya meminta Perum Bulog meningkatkan dan melakukan pengecekan kualitas dan kuantitas beras Raskin.

”Salah satunya melakukan pengecekan kualitas baik isi maupun standar beras yang dikonsumsi. Di lain pihak Rakor itu juga mengimbau agar kabupaten/kota untuk menyediakan dana talangan untuk membantu biaya distribusi Raskin dari titik distribusi di tingkat Desa ke tingkat RT/RW,”ungkapnya.


Beras Raskin, jelas Heru merupakan beras kualitas medium yang dikekola oleh Bulog dengan spesifikasi kadar air maksimal 14 persen, butiran patah 20 persen, kadar menir maksimal dua persen dan derajat sosoh 95 persen. Beras yang ditujukan untuk memberikan bantuan bidang pangan kepada rumah tangga miskin itu guna memenuhi kebutuhan gizi dan mengurangi beban pengeluaran keluarga melalui penjualan beras.

“Karena itu, segeralah kabupaten/kota Sumbar menebus raskin tahun 2011 ini,”jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dalam surat keputusan gubernur Sumbar tentang perincian beras bagi keluarga miskin kab/kota provinsi Sumbar ditetapkan bahwa biaya pendistribusian raskin dari gudang divre /sib divre Perum Bulog Sumbar hingga titik distribusi menjadi tanggungjawab Divre/Sub Divre Perum Bulog Sumbar.

Penetapan titik distribusi disesuaikan dengan kondisi daerah setempat dengan kriteria jalan dapat ditempuh oleh kendaraan bermuatan 18-20 ton, mempunyai gudang penyimpanan sementara yang memadai, letak strategis dan mudah di jangkau, serta pelaksana distribusi yang ditunjuk oleh pemda. (m)

Tidak ada komentar: