Perubahan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemprov Sumbar tampaknya akan segera terjadi. Pasalnya, Pemprov telah melakukan uji analisis jabatan dalam penataan dan pemetaan potensi pegawai yang melibatkan sekitar 470 pejabat eselon II, III dan IV, Sabtu dan Minggu (22 s/d 23 Januari) kemarin. Uji pemetaan potensi ini ditujukan agar penempatan pegawai sesuai dengan potensi dan tupoksi pegawai.
Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim mengungkapkan dengan analisis jabatan (anjab) ditujukan untuk membantu pengambil kebijakan dalam menempatkan pegawai sesuai potensinya. Sehingga baik pegawai maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) akan menunjukkan kinerja optimal dan bisa bekerja maksimal.
“Kegiatan uji kompetensi bagi para pejabat ini, merupakan upaya pemetaan potensi pegawai, yang hasilnya nanti akan menjadi bahan referensi atau pertimbangan kepala daerah, untuk menempatkan para pejabat, pada pos pelayanan masing-masing,”jelas Muslim Kasim.
Lebih lanjut dikatakan mantan Bupati Padang Pariaman itu, pemprov Sumbar tengah melakukan upaya pengembangan dinas dan kelembagaan, termasuk membentuk badan kelengkapan daerah, yang membutuhkan pejabat yang kredibel, memiliki integritas dan kompetensi, terhadap tugas pokok dan fungsi yang dibebankan kepadanya. Sehingga dengan uji kompetensi dan assessment psychology tersebut, akan didapat informasi potensi para pejabat Sumbar.
Tes pemetaan potensi itu, tutur Muslim dilakukan secara tertulis. Sekitar 1 minggu sejak ujian akan diketahui hasil tes. Berdasarkan hasil itulah Pemprov akan melakukan penetapan pegawai sesuai denga potensi dan kapasitasnya. Pelaksanaan tes ini merupakan bentuk keseriusan Gubernur dan Wagub untuk meningkatkan sumber daya manusia dilingkungan rumah bagonjong.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno terus mengeluhkan kinerja pegawainya yang dianggap lemah, lamban dan tidak disiplin. Tanpa ragu ia mengungkapkan hanya sekitar 30 persen pegawai Pemprov yang bekerja maksimal sedangkan sisanya dianggap lalai. Sebab itulah, perlu dilaksanakan pemetaan potensi untuk menempatkan pegawai di bidang yang sesuai dengan kemampuannya.
“Ada satuan kerja (satker) yang pegawainya menumpuk tapi tidak ada yang bisa kerja. Namun di satker lain, pegawainya sedikit tapi bisa bekerja semua. Saya rasa anjab ini sangat penting untuk diterapkan sehingga potensi setiap pegawai dan satker dapat tereksplorasi dengan optimal,”jelas Irwan kala itu.
Irwan yakin dengan pemetaan potensi bemanfaat untuk peningkatan pembangunan di Sumbar. Irwan tampaknya tak ingin buru-buru melakukan mutasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Sumbar sebab itu perlu gambaran pemetaan potensi pegawai di rumah bagonjong. “Untuk menentukan satuan kerja dalam melaksanakan pemerintahan lima tahun kedepan tak boleh gegabah. Sebab itulah, penting diterapkan analisis jabatan (anjab) dalam penataan dan pemetaan potensi pegawai,”jelasnya.
“Saya rasa analisis jabatan ini sangat penting untuk diterapkan sehingga potensi setiap pegawai dan satker dapat tereksplorasi dengan optimal. Pada akhirnya potensi ini bisa digunakan sebesar-besarnya untuk peningkatan pembangunan di Sumbar, “ ujar Irwan.
Terkait pemberitaan yang mengeluhkan pelayanan pada SKPD dan satker di lingkungan pemprov, tutur Irwan harus dilakukan dengan introspeksi ke dalam. Kekurangan itu harus dievaluasi dan kemudian diperbaiki. Usai dilakukan pemetaan potensi, tutur Irwan ia berjanji akan mengangkat pejabat eselon I, II, III, dan IV setelah melalui uji kelayakan dan test.
“Kalau memang ada pejabat eselon IV yang berpotensi setelah dilakukan tes, tak menutup kemungkinan orang-orang itulah yang akan dipakai pemprov. Kita jangan terpaku pada jenjang karir, tapi harus lebih prioritaskan prestasi,” ungkapnya.
Karena tak ingin mendapatkan pemangku kebijakan yang salah, maka Irwan mengaku masih membutuhkan sedikit waktu lagi untuk mengumumkan mutasi pejabat di rumah bagonjong itu. Ia tak ingin memasang deadline pembongkaran cabinet, sebab hal itu akan berdampak pada pengambilan keputusan yang tergesa-gesa.
“Kita lihat saja dulu bagaimana potensi pegawai kita. Nanti akan tergambar mana mereka yang memang berkompeten, mana yang pasif. Tentunya penilaian kita murni dari prestasi mereka,”ulas mantan anggota DPR RI Komisi X itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumbar, Jayadisman mengungkapkan untuk melakukan uji pemetaan potensi ini, Pemrpov bekerjasama dengan lembaga P3M Universitas Indonesia. Uji kompetensi bagi para pejabat Pemprov Sumbar itu tidak jauh berbeda dengan uji fit and proffer test, yakni konsentrasi pada tingkat kemampuan intelektual, terutama soal tugas pokok dan fungsi, manajemen kepemimpinan dan aspek kepribadian para pejabat peserta ujian.
“Sabtu kemarin ada 240 peserta yang terdiri dari eselon II dan sebagian eselon III. Minggu kemarin baru 230 peserta dari eselon III dan IV yang dites secara tertulis. Mengenai hasilnya, kita serahkan pada UI untuk memeriksa,”jelas Jayadisman. (m)