Selasa, 26 Januari 2016

Lebih Dekat Pada Masyarakat melalui Pelatihan PRA



 

Sosiologi merupakan bidang ilmu yang mengkaji tentang masyarakat. Persoalan-persoalan yang ada di dalam masyarakat menjadi kajian Sosiologi, mulai dari persesuaian (conformity), perilaku menyimpang (deviance) hingga dinamika masyarakat menjadi kajian seksi yang tak luput dibicarakan dalam bidang studi Sosiologi. Pembangunan sebagai isu sentral dalam kehidupan bermasyarakat juga menjadi poin penting yang dikaji dalam Sosiologi. Keberhasilan maupun kegagalan pembangunan tak luput dari perhatian para Sosiolog.

Menganalisis persoalan pembangunan yang ada di tingkat lokal, nasional hingga internasional dilakukan dengan perspektif Sosiologis. Masalah pembangunan di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh kebijakan pembanggunan yang tidak memihak masyarakat, namun juga disebabkan oleh tingkat partisipatif masyarakat yang rendah dalam mendukung pembangunan. Oleh karena partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan menjadi begitu penting, maka diperlukan sebuah pendekatan kepada masyarakat yang sangat sistematis, salah satunya adalah dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA).

Mengingat pentingnya metode PRA dikuasai oleh calon Sosiolog, maka Jurusan Sosiologi FISIP UMRAH mengadakan pelatihan PRA yang diikuti oleh 50 orang mahasiswa Jurusan Sosiologi FISIP UMRAH. Pelatihan dilaksanakan di gedung Dekanat Fisip selama 3 hari (15-17/9/15) dan dilanjutkan dengan kegiatan praktek langsung ke masyarakat Pulau Penyengat (18/9/15). 

“ Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa Sosiologi. Sebab, labornya Sosiolog itu adalah masyarakat. Jadi calon Sosiolog tentu harus terbiasa berhubungan dengan masyarakat. Terlebih lagi metode PRA penting untuk dikuasai oleh mereka agar ketika turun ke lapangan mereka bisa mempraktekkan metode ini dan bisa menganalisis persoalan yang ada di masyarakat hingga ke akar rumput. Manfaatnya bukan hanya untuk mahasiswa saja tapi juga masyarakat,” ujar Ketua Pelaksana Kegiatan PRA Jurusan Sosiologi, Marisa Elsera.

Senada dengan Marisa, Trainer dalam pelatihan PRA, Dr.Jendrius,M.Si menjelaskan bahwa metode PRA dapat bermanfaat untuk mengidentifikasi persoalan di masyarakat sekaligus memberikan masukan kepada pemerintah dalam mengambil kebijakan sehingga kebijakan yang diambil benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

“ toh idealnya kebijakan itu harus bottom up, jadi harus dipikirkan betul apakah kebijakan yang akan diambil sudah memihak masyarakat atau hanya segelongan aja,” tutur Dosen Pascasarjana Sosiologi Unand itu.

Alumnus Universitas Malaya itu menjelaskan bahwa PRA dijadikan alternatif yang signifikan dalam perencanaan yang sentral dan pengembangan pengelolaan eksternal yang tidak mudah untuk dapat dilaksanakan. PRA efektif untuk mengelola dan mengontrol pembangunan secara berkesinambungan. Kunci utama dalam metode PRA adalah kegiatan/program pembangunan dirancang dan dilaksanakan sendiri oleh masyarakat setempat dengan bantuan fasilitator. (Mrs)


Tidak ada komentar: