Sosiologi merupakan bidang ilmu
yang mengkaji tentang masyarakat. Persoalan-persoalan yang ada di dalam
masyarakat menjadi kajian Sosiologi, mulai dari persesuaian (conformity),
perilaku menyimpang (deviance) hingga dinamika masyarakat menjadi kajian seksi
yang tak luput dibicarakan dalam bidang studi Sosiologi. Pembangunan sebagai
isu sentral dalam kehidupan bermasyarakat juga menjadi poin penting yang dikaji
dalam Sosiologi. Keberhasilan maupun kegagalan pembangunan tak luput dari
perhatian para Sosiolog.
Menganalisis persoalan
pembangunan yang ada di tingkat lokal, nasional hingga internasional dilakukan
dengan perspektif Sosiologis. Masalah pembangunan di Indonesia tidak hanya
disebabkan oleh kebijakan pembanggunan yang tidak memihak masyarakat, namun
juga disebabkan oleh tingkat partisipatif masyarakat yang rendah dalam
mendukung pembangunan. Oleh karena partisipasi masyarakat dalam mendukung
pembangunan menjadi begitu penting, maka diperlukan sebuah pendekatan kepada
masyarakat yang sangat sistematis, salah satunya adalah dengan metode Participatory
Rural Appraisal (PRA).
Mengingat pentingnya metode PRA
dikuasai oleh calon Sosiolog, maka Jurusan Sosiologi FISIP UMRAH mengadakan
pelatihan PRA yang diikuti oleh 50 orang mahasiswa Jurusan Sosiologi FISIP
UMRAH. Pelatihan dilaksanakan di gedung Dekanat Fisip selama 3 hari (15-17/9/15)
dan dilanjutkan dengan kegiatan praktek langsung ke masyarakat Pulau Penyengat
(18/9/15).
“ Pelatihan ini sangat bermanfaat
untuk mahasiswa Sosiologi. Sebab, labornya Sosiolog itu adalah masyarakat. Jadi
calon Sosiolog tentu harus terbiasa berhubungan dengan masyarakat. Terlebih
lagi metode PRA penting untuk dikuasai oleh mereka agar ketika turun ke
lapangan mereka bisa mempraktekkan metode ini dan bisa menganalisis persoalan
yang ada di masyarakat hingga ke akar rumput. Manfaatnya bukan hanya untuk
mahasiswa saja tapi juga masyarakat,” ujar Ketua Pelaksana Kegiatan PRA Jurusan
Sosiologi, Marisa Elsera.
Senada dengan Marisa, Trainer
dalam pelatihan PRA, Dr.Jendrius,M.Si menjelaskan bahwa metode PRA dapat
bermanfaat untuk mengidentifikasi persoalan di masyarakat sekaligus memberikan
masukan kepada pemerintah dalam mengambil kebijakan sehingga kebijakan yang
diambil benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.
“ toh idealnya kebijakan itu
harus bottom up, jadi harus dipikirkan betul apakah kebijakan yang akan diambil
sudah memihak masyarakat atau hanya segelongan aja,” tutur Dosen Pascasarjana
Sosiologi Unand itu.
Alumnus Universitas Malaya itu
menjelaskan bahwa PRA dijadikan alternatif yang signifikan dalam perencanaan
yang sentral dan pengembangan pengelolaan eksternal yang tidak mudah untuk
dapat dilaksanakan. PRA efektif untuk mengelola dan mengontrol pembangunan
secara berkesinambungan. Kunci utama dalam metode PRA adalah kegiatan/program
pembangunan dirancang dan dilaksanakan sendiri oleh masyarakat setempat dengan
bantuan fasilitator. (Mrs)